Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PB PMII Tegaskan Tolak Kenaikan Harga BBM dan Kebutuhan Pokok Masyarakat
Ilustrasi aksi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). /dok/ist

PB PMII Tegaskan Tolak Kenaikan Harga BBM dan Kebutuhan Pokok Masyarakat



KNPI

Berita Baru, Jakarta – Ketua Bidang Hubungan Organisasi Kemahasiswaan, Kepemudaan, LSM dan Ormas (OKP) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Yogi Apendi secara tegas menolak naiknya harga-harga kebutuhan dasar masyarakat.

“Naiknya harga BBM, harga kebutuhan pokok, ditambah lagi tarif PPN yang juga naik di tengah situasi masyarakat yang belum sembuh dari keterpurukan (akibat_red) dampak Pandemi COVID-19 merupakan kebijakan yang mendorong kesengsaraan,” kata Yogi kepada Beritabaru.co, Senin (11/4).

Yogi juga meminta pemerintah untuk sesegera mungkin mengambil langkah pengendalian yang efektif dan berdampak signifikan serta mencabut kebijakan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

“Segala bentuk kebijakan yang menyengsarakan masyarakat jelas kami akan tolak. Apalagi di kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih. PB PMII meminta pemerintah untuk sesegera mungkin mencari solusi efektif dan langkah yang signifikan agar harga-harga segera kembali terjangkau serta mencabut kebijakan PPN 11 persen,” imbuhnya.

Ada pun terkait wacana penundaan penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden, Yogi menegaskan PB PMII menolak wacana tersebut dan meminta semua pihak kembali pada konstitusi.

“Kami (PB PMII) sudah sejak awal wacana tersebut (penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden) mencuat kami sudah menolak. Karena PB PMII memandang hal tersebut bertentangan dengan cita-cita reformasi dan tidak ada alasan yang cukup mendesak,” tegas Yogi.

Yogi juga menyatakan PB PMII meminta pemerintah dan pihak keamanan agar menanggapi segala kritik melalui media apa pun yang dilakukan masyarakat jangan dianggap sebagai ancaman.

“Kami (PB PMII) juga meminta kepada pemerintah dan pihak keamanan untuk tidak melakukan tindakan represif. Tetap jadikan kritik dari masyarakat melalui media apapun termasuk demonstrasi yang dilakukan mahasiswa sebagai masukan yang harus segera dipertimbangkan,” katanya.

“PB PMII per hari ini belum menginstruksikan aksi serentak seluruh pengurus dan kader PMII. Namun jika dalam waktu dekat tuntutan-tuntutan kami dan seluruh masukan-masukan dari masyarakat belum juga ditanggapi, kami pastikan kita turun ke jalan serentak. Bisa jadi kami lakukan mobilisasi besar-besaran,” tambahnya.

Diketahui, meski PB PMII tidak ikut dalam aksi mahasiswa 11 April 2022 hari ini, bersama Kelompok Cipayung Plus di tingkat pusat, mereka sebelumnya telah menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM, harga bahan pokok dan kenaikan tarif PPN pada hari Jum’at, 8 April 2022.