Luhut: Sekalipun Jokowi 3 Periode, Akan Berhenti di 2024
Berita Baru, Jakarta – Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa penolakan terhadap wacana penundaan pemilu dan presiden 3 periode karena disebabkan beberapa tokoh keinginannya takut tidak tercapai.
“Kalau gak setuju rame-rame gak ada masalah. Presiden itu juga gak ada masalah. Tapi ni orang kan pada takut aja yang punya pengen jadi gini-gini, takut, ketunda jadi gini-gini, gitu,” kata Luhut dalam siaran di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Jumat (11/3).
Kepada Deddy, Luhut menegaskan, pada tahun 2024 dirinya tidak ingin lagi berada di pemerintahan. Sekalipun nanti misalnya, ada penambahan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode.
“Kalau saya gak Ded, saya tahun 2024, kalau Tuhan kasih semua baik-baik, saya 77 Tahun, saya gak mau lagi lah. Sekalipun Jokowi 3 periode, akan berhenti,” ujarnya.
“Saya kalaupun mau di minta, jadi penasehat aja bolehlah. Tapi kalau jadi gini-gini uda cukup. Kita tahu dirilah. Capek juga ngurus republik ini. Jangan orang pikir itu gampang. Gampang kalau hanya mau ngomomg sendiri,” sambung Luhut.
Namun demikian, Luhut menilai wacana yang ada di publik terkait penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode adalah bagian dari demokrasi. Sama halnya dengan suara-suara turunkan Jokowi.
Luhut juga menekankan, apabila suara-suara itu berkembang dan menjadi besar, tergantung DPR dan MPR sebagai perwakilan rakyat di parlemen. Presiden sebagai pelaksana hanya menjalankan amanat konstitusi.
“Tapi kalau tiba-tiba nanti ada bilang, kata rakyat ini minta begini-begini, terus DPR memproses, partai politik berproses segala macam, terus sampai di MPR, bilang karena keadaan situasi, yauda kita tunda dulu deh, 1 hari, atau setahun, atau 2 tahun, atau 3 tahun, itu kan sah-sah saja,” tutur Luhut.
Luhut menyebut dirinya tidak heran jika ada suara-suara yang menginginkan Jokowi 3 periode. Karena, ia melihat rakyat dapat menikmati program presiden Jokowi, lebih-lebih di tengah pandemi COVID-19.
“Jadi ngapain ribut gitu? Dan jangan ada merasa kalau ada suara begini, senang sekali sama pak Jokowi kan dibuktikan oleh survei juga. Hampir 74 persen ya kalau saya gak keliru, yang merasa puas. Itu faktanya dong, jadi jangan kita nutup mata dengan itu,” tukas Luhut.