Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Banjir Bandang Kota Batu Malang: 15 Orang Hanyut Terseret
Tangkapan layar video banjir bandang yang terjadi di Kota Batu Malang, Jawa Timur.

Banjir Bandang Kota Batu Malang: 15 Orang Hanyut Terseret



KNPI

Berita Baru Madura, Jatim – Berdasarkan laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, banjir bandang yang menerjang daerah tersebut menyebabkan 15 orang hanyut terseret aliran sungai yang meluap.

Banjir bandang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, Kamis (4/11), pada pukul 14.00 WIB.

Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, seperti dikutip dari siaran pers BNPB, mengatakan bahwa sebanyak 4 orang sudah ditemukan dalam kondisi selamat, namun 11 lainnya masih dalam pencarian.

“Empat (orang) sudah ditemukan. Alhamdulillah selamat semua. Tinggal 11 orang yang belum ditemukan,” jelas Achmad Choirur Rochim, Kamis (4/11).

Berdasarkan laporan visual sementara dari BPBD Kota Batu, arus sungai anak sungai Brantas yang melintas di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, terpantau mengalir sangat deras dengan membawa beberapa material lumpur, batu dan potongan pohon serta puing bangunan.

Banjir bandang tersebut menurut laporan sementara telah berdampak di 5 desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, diantaranya Desa Sumber Brantas, Desa Bulu Kerto, Desa Tulung Rejo, Desa Padang Rejo dan Desa Sidomulyo.

“Yang terdampak ini 5 desa yang dialiri anak sungai Brantas,” jelas Rochim.
Ada pun mengenai data laporan kerugian materil yang dicatat sementara oleh BPBD Kota Batu meliputi empat kendaraan hanyut dan satu unit rumah terendam, sementara kerugian lain masih dalam proses asesmen di lapangan.

Tim BPBD Kota Batu dibantu lintas instansi terkait termasuk TNI dan Polri telah melakukan koordinasi, kaji cepat, pendataan lebih lanjut dan menyiapkan lokasi pengungsian guna percepatan penanganan bencana alam tersebut.

Terutama, saat ini masih fokus untuk pencarian para korban dan evakuasi atau penyelamatan warga yang terdampak banjir serta pembersihan sarana dan prasarana yang terdampak banjir bandang.

“Operasi penanganan darurat sudah berjalan, tapi memang untuk malam ini fokus untuk pencarian pertolongan sama pembersihan dan pemulihan sarana prasarana vital jalan-jalan yang tertutup lumpur,” jelas Rochim.

Dalam keterangan terpisah, BPBD Kota Malang melaporkan banjir terjadi di permukiman bantaran sungai wilayah DAS Brantas yang melintasi Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Selain membawa material potongan kayu dan sampah, banjir tersebut juga menyebabkan beberapa rumah warga di Kelurahan Jatimulyo juga terendam air dengan Tinggi Muka Air (TMA) kurang lebih 10 sentimeter.

“Kelurahan Jatimulyo, air sudah meluap ke permukiman dengan ketinggian 10 sentimeter,” ujar kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang Asmi.

Dari kejadian tersebut, satu unit jembatan mengalami kerusakan akibat diterjang aliran banjir yang berasal dari hulu anak Sungai Brantas. Sementara itu, kerugian lain dan korban jiwa masih dalam pendataan lebih lanjut oleh tim BPBD Kota Malang.

Sebelumnya diketahui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca yang menyebut bahwa wilayah Provinsi Jawa Timur berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga Jumat (5/11).

BMKG juga menetapkan status ‘waspada’ untuk potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca bagi wilayah Jawa Timur.

Menyikapi adanya prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, BPBD Provinsi Jawa Timur telah meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi.