Penerima Kartu Keluarga Sejahtera di Pamekasan Diduga Diselewengkan pihak Bank BNI
Berita Baru Madura, Pamekasan – Pendistribusian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kabupaten Pamekasan, Madura diduga diselewengkan oleh pihak Bank BNI setempat.
Hal ini diungkapkan Ahsin Kumar Bani Adam, Pendamping Program Sembako asal Kecamatan Tlanakan, yang menyebutkan kejadian itu terjadi sejak awal 2021 di beberapa kecamatan di Pamekasan, khususnya di Tlanakan.
Ahsin mengatakan, setiap kali koordinator daerah mengirimkan data bayar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) by name by address (BNBA).
Namun, lanjut Ahsin, selalu ada nama KPM yang tidak pernah menerima Kartu, bahkan sejak 2020. “Ditanya langsung ke KPM yang bersangkutan, ternyata memang tidak pernah menerima KKS,” tutur Ahsin, Sabtu (30/10/21).
Pihaknya juga menjelaskan, kalau mengacu pada beberapa kali pendistribusian KKS yang dilakukan oleh Pihak Himbara, dalam hal ini Bank Negara Indonesia (BNI). Tetapi KKS dibawa kembali oleh petugas Bank BNI, karena beberapa faktor.
Diantaranya karena tidak punya KTP, beda tulisan nama sementara NIK sama, yang bersangkutan tidak datang karena ada yang lansia, ada juga yang disabilitas. Ada juga yang menjadi perantauan ke luar kota.
“Sementara dalam regulasi yang ada, bisa di wakilkan oleh ahli waris dengan mengetahui pihak desa. Tapi fakta di lapangan, oleh petugas sengaja dipersulit,” jelasnya.
Dengan demikian, tambah dia, KPM harus bolak balik ke bank BNI hanya karena persyaratan jlimet. Sehingga sebagian besar KPM yang kartunya dibawa kembali ke bank, memilih tidak mengambilnya.
“Saat KKS tidak di ambil dari Bank BNI, harusnya di musnahkan, bukan terus terusan dibiarkan sehingga bansosnya tetap cair tapi KKS nya tidak diambil,” tambahnya.
Sementara itu saat dihubungi melalui via WhatsApp, Santi Oktavia Koordinator Daerah Bansos Pangan dan Suyitno Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Pamekasan juga Edwin, sebagai Pegawai Bank BNI, belum memberikan keterangan.