Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

LPT NU dan Pimpinan Kampus Sumenep Datangi Kantor Bupati, Ini Yang Dibahas
Pengurus LPT NU dan para pimpinan Kampus Sumenep ketika mendatangi Kantor Bupati Ahmad Fauzi. (Foto: dok. Istimewa)

LPT NU dan Pimpinan Kampus Sumenep Datangi Kantor Bupati, Ini Yang Dibahas



KNPI

Berita Baru Madura, Sumenep – Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep bersama para pimpinan kampus menggelar silaturahim dan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep tentang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Hadir dalam pertemuan tersebut Bupati Sumenep Ahmad Fauzi, SH, MH, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Mohammad Iksan, S.Pd, MT, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Drs. H. Yayak Nurwahyudi, M.Si, beserta staff dan perangkat lainnya.

Sementara dari pihak LPT NU Kabupaten Sumenep melibatkan pimpinan kampus, di antaranya Asmoni dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), Roqib dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurud Dhalam, Ach. Syaiful A’la dari Institut Kariman Wirayudha (Inkadha), Musleh Wahid dari Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA), Syaifurrahman dari Universitas Wiraraja (Unija), dan Wafiq dari Sekolah Tinggi Ilmu Qur’an Nurul Islam (Stiqnis).

Kemudian Kiai Ubaidillah Kholil dari Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum (STAIM), Ahmad Effendi dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Utsmuni (STITA), Damanhuri dari Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika), Rachmad H dari Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba), Usman dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman (Stidar), Mohammad Husnan dari Institut Sains dan Tekhnologi (IST) Annuqayah, dan seluruh pengurus LPT NU Kabupaten Sumenep.

Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi, mengapresiasi pertemuan yang digagas LPT NU Sumenep dengan melibatkan seluruh pimpinan perguruan tinggi se-Kabupaten setempat untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik.

“Luar biasa, karena memang Pemkab tidak bisa bekerja sendiri. Sebab, kalau bekerja sendiri tidak akan bisa menjadi sesuatu yang lebih. Karena itu dalam pembangunan SDM ini kita perlu adakan MoU. Dari itu nanti kita bisa bergandengan tangan,” ujarnya saat mengawali pembahasan, di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Selasa (22/06/2021) kemarin.

Di hadapan seluruh Rektor dan Wakil Rektor, Bupati Achmad Fauzi juga meminta agar ke depannya program pemerintah, utamanya dalam pembangunan SDM, melibatkan para pimpinan kampus atau perguruan tinggi. Sebab, dengan begitu akan terbangun kolaborasi yang baik dan lebih tepat sasaran.

“Saya sepakat dan setuju apabila di setiap program pemerintah juga melibatkan para pimpinan dan instansi kampus. Kita akan buatkan rumusan baru untuk kolaborasi ini khusus untuk pembangunan SDM di Sumenep,” imbuhnya.

Menurutnya, ada empat hal yang menjadi indikator sebuah kepemerintahan dapat dikatakan maju. Yakni kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia (human development) dan pengembangan ruang terbuka.

“Agar semua program itu bisa tepat sasaran maka kita perlu bergandengan tangan dan ke depan kita perlu merumuskan lebih detail yang juga dipadukan dengan beberapa data yang ada,” pinta yang pernah menjabat Wakil Bupati Sumenep ini.

Bupati berharap pertemuan yang digagas oleh LPT NU Kabupaten Sumenep ini tidak hanya selesai satu kali. Melainkan tetap berkelanjutan dalam membahas kemajuan Sumenep lebih baik ke depannya.

Sementara itu, Ketua LPT NU Kabupaten Sumenep, Ahmad Shiddiq menjelaskan, bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi prioritas utama dalam pembangunan kualitas SDM di Kabupaten Sumenep. Hal ini ia sampaikan kepada pihak Pemkab sebagai bentuk rekomendasi program.

“Pertama adalah sistem pendidikan yang baik dan bermutu. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan penataan terhadap sistem pendidikan secara menyeluruh,” ungkapnya.

Dalam konteks ini termasuk perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi, serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

Kedua, penguatan peran partisipasi masyarakat sipil (civil society), tokoh agama dan unsur pendidikan tinggi dalam kehidupan sosial bermasyarakat dalam rangka memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa (character building).

“Kemudian yang ketiga adalah peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), kompetensi, pembinaan dan lain sebagainya,” imbuh Ahmad Shiddiq.

Kendati demikian, pihaknya juga menyadari bahwa dalam pembangunan SDM khususnya di Kabupaten Sumenep tentu mengalami tantangan tersendiri. Salah satunya ketika dihadapkan dengan kesenjangan antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi dengan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumenep.

“Kabupaten Sumenep merupakan tertinggi kedua di Jawa Timur soal kemiskinan,” ujarnya.

Kemudian juga belum meratanya program layanan sosial, pendidikan dan ekonomi dalam pembangunan Kabupaten Sumenep, sehingga LPT NU juga menyampaikan beberapa program jangka pendek terkait pembangunan SDM yang juga perlu dukungan dari Pemkab.

Pertama, sinergi penguatan program Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk pembangunan SDM Kabupaten Sumenep, Pemkab Sumenep, Perguruan Tinggi Sumenep (PTS) dan LPT NU Sumenep.

“Ini bisa diwujudkan dalam bentuk reset kolaboratif bersama untuk pembangunan SDM pedesaan misalnya. Terus juga Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tujuan yang sama,” kata Shiddiq.

Kedua, intervensi penguatan SDM Perguruan Tinggi Sumenep melalui Program Beasiswa 100 Doktor oleh Pemkab Sumenep. Ketiga, sinergi program moderasi beragama antara LPT NU Sumenep dengan Pemkab Sumenep.

Keempat, seminar dan call paper pembangunan SDM oleh LPT NU Sumenep, PTS, dan Pemkab Sumenep. Dan tak kalah penting juga yang terakhir adalah penguatan perpustakaan perguruan tinggi Sumenep oleh Pemkab Sumenep.