Hak Suara Dirampas, Kongres PMII XX Zona 6 Kendari Berujung Ricuh
Berita Baru Madura, Kendari – Kericuhan dalam acara besar semacam kongres kerapkali terjadi. Seperti di Kendari misalnya, pada Kamis (18/3) malam, baku kejar sesama kader mewarnai suasana forum Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) zona 6.
Kericuhan dipantik saat registrasi 5 Ketua Cabang ditolak panitia. Penyelenggara beralasan, penolakan dilakukan karena Pengurus Cabang bersangkutan sudah di daftarkan sebagai peserta oleh pengurus PKC PMII Sulawesi Selatan.
Kelima PC PMII tersebut, PC. Jeneponto, PC. Takalar, PC. Maros, PC. Wajo dan PC. Luwu Utara, menyebutkan bahwa tindakan PKC PMII Sulsel untuk mensukseskan salah satu calon Ketua Umum PB PMII merampas hak suara Cabang.
“Aturan darimana registrasi peserta bisa diwakili oleh PKC, baru semua id card dan perlengkapan Kongres disandra oleh mereka, mereka mau rampas suara cabang, ini tidak fair,” kata Ichsan, Ketua Umum PMII Cabang Takalar.
Pemilik suara lima Cabang tersebut juga sangat menyayangkan karena panitia pelaksan Kongres PMII zona 6, sudah merangkap jadi tim sukses kandidat Caketum nomor Urut 1, juga memulai kericuhan dengan melakukan penyerangan terhadap ratusan kader PMII yang mengawalnya.
Sebelum Kongres, PKC PMII Sulsel sudah mendapat banyak sorotan karena dinilai mengambil tindakan inkonstitusional.
Bersama PB PMII, PKC Sulsel dianggap melakukan penzaliman kepada 3 Cabang di Sulsel, yaitu cabang Bone, Gowa, dan Palopo. Ketiga Cabang tersebut dinyatakan diturunkan statusnya menjadi cabang persiapan sehingga tidak memiliki hak suara dalam Kongres XX PB PMII. (MKR)