Gerakan Mahasiswa 11 April Disusupi Kelompok Garis Keras?
Berita Baru Madura, Kolom – Aksi serentak Mahasiswa pada 11 April 2022 menjadi gerakan bersejarah tersendiri bagi mahasiswa. Salah satu poin pentingnya adalah masalah ketidakberpihakan negara terhadap rakyatnya sendiri. Seperti kelangkaan dan mahalnya minyak goreng.
Teman-teman mahasiswa dari tingkat pusat hingga daerah turun ke jalan untuk menyuarakan hal itu. Karena kami (mahasiswa) punya prinsip suci bahwa kami merupakan representasi dari rakyat.
Aksi serentak mahasiswa ini menjadi tragis dan ternodai oleh bajingan-bajingan yang kurang ajar dengan mengeroyok kawan sejawat kami aktivis media sosial atau Dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) Bapak Ade Armando.
Secara prinsip kami tidak sedang membela Ade Armando secara personal, tetapi kami sangat menyayangkan dan mengecam keras yang sudah melakukan pengeroyokan terhadap beliau.
Dalam video yang sudah beredar, teman-teman mahasiswa sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi Ade Armando. Tetapi barisan sakit hati (kelompok garis keras) menyusup dengan diberbagai lini, sehingga pengeroyokan pun tidak terbendung.
Kami harap, aparat memberikan hukuman yang setimpal bagi bajingan pengeroyok tersebut. Teman-teman mahasiswa mari kita tetap fokus terhadap subtansi pengawalan kerakyatan.
Salam hormat untuk polisi yang bertugas mengamankan demo hari ini dilapangan dengan penuh kesabaran. Meski begitu jangan ragu untuk tindak tegas terhadap para perusuh apalagi mereka yang menodai bulan suci ramadhan dengan kekerasan.
Kami sampaikan turut berdukacita juga atas wafatnya IPDA Imam Agus Husein, salah satu petugas keamanan aksi di Kendari Sulawesi Tenggara. Mudah-mudahan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan segala dosanya diampuni.