Cerita Wisudawan Terbaik IAI Nazhatut Thullab, Aktif di PMII dan Raih IPK Tertinggi

Berita Baru Madura, Edukasi – Mauhibbatus Syakirin mengaku senang dan bersyukur ketika terpilih menjadi wisudawan terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi Syariah, Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (IAI NATA) Sampang tahun akademik 2020-2021.

Mahasiswi yang kerap dipanggil Ririn itu lulus kuliah dengan IPK 3,66. Menurutnya, keberhasilan ini adanya bahwa setiap proses yang dijalani dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang luar biasa, artinya berbuah manis.

“Meski demikian, hal itu tidak membuat saya berpuas hati dengan apa yang diraih saat ini. Hal tersebut justru menjadi pendorong bagi saya pribadi khususnya untuk terus menjalani dan menikmati setiap dinamika dalam berproses,” cerita Ririn kepada beritabarumadura, Selasa (14/12/2021).

Namun menurutnya, prestasi yang didapatkan saat ini tentunya tidak lepas dari doa kedua orang tua, keluarga dan para guru yang selalu memberikan arahan dan dampingan. Serta sahabat-sahabat yang terus menemani setiap langkah dalam berproses.

Perempuan yang berasal dari pedesaan tersebut juga ingin menghilangkan persepsi buruk masyarakat, yang menganggap kalau perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Sehingga dirinya mempunyai tekad yang bulat dan kuat untuk membuktikan bahwa perempuan juga bisa mengenyam pendidikan yang tinggi.

“Dengan hal tersebut pula saya tidak ingin mewariskan pandangan-pandangan seperti demikian kepada saya dan generasi selanjutnya,” kata perempuan asli Desa Montor, Kecamatan Banyuates, Sampang itu.

Ririn juga menjelaskan, selama menjalani perkuliahan dirinya selalu aktif dan ikut dalam perlombaan. Tak hanya itu, ia juga bergabung dengan organisasi intra seperti DEMA dan ekstra kampus yakni PMII serta kegiatan kemasyarakat lainnya merupakan jalan yang dipilih untuk mengisi kegiatan lowong ketika tidak kuliah.

“Untuk menambah lampiran-lampiran dalam histori kehidupan saya selama menjalani kehidupan sebagai mahasiswa. Hal tersebut tentunya karna saya sadar bahwa saya orang yang faqir ilmu, yang harus tetap belajar dari apapun itu,” ujarnya.

“Maka dengan berkesempatan menjadi mahasiswa, saya tidak ingin menyia-nyiakan hal ini. Karna hasil yang akan kita dapat tak pernah dusta dari proses yang kita jalani,” tambahnya.