Habib Salim Nilai Pameran Artefak Rasulullah di Banyutes Sampang Janggal dan Aneh
Berita Baru Madura, Sampang – Pameran artefak peninggalan Nabi Muhammad Saw di Desa Jetra Timur, Banyuates, Sampang, Madura menjadi sorotan banyak pihak.
Pasalnya, pameran yang dimulai pada tanggal 15 Januari 2021 tersebut keberadaan artefak Rasulullah diragukan keasliannya dan banyak kejanggalan.
Sebagaimana video dari Kiai Abd Latif yang beredar di media sosial, dalam video yang diterima beritabarumadura pada Jumat (21/1/2022) itu juga ditunjukkan pesan suara WhatsApp dari Habib Salim.
“Memang ada betul pameran artefak peninggalan Rasulullah kalau gak salah ada 9 atau 10, tapi saya pribadi tidak masuk walaupun dikasih secara gratis,” kata Habib Salim mengawali pembicaraannya.
Ia juga menyatakan panitia penyelenggara mengatakan keberadaan artefak yang dipamerkan di Gedung Arab Wing itu asli dengan bukti adanya sertifikat yang berasal dari Madinah.
“Dia menyatakan asli, loh kok bisa menyatakan asli? satu, buktinya dari mana katanya ada sertifikat,” ujar Habib Salim.
“Kok segampang itu Kiai, peninggalan Rasulullah ditaru di Banyuates,” timpalnya.
Video berdurasi 05 menit 33 detik tersebut, Habib Salim juga menjelaskan dirinya sudah melakukan komunikasi dengan para Habaib di Pulau Jawa, termasuk Habib Taufiq Ketua Rabithah Alawiyah.
Lucunya lagi, lanjut dia, untuk masuk ke pameran artefak tersebut tiketnya 50 ribu, kemudian pengunjungnya laki-laki dan perempuan tidak ada pembatas.
“Yang kedua ada air botol yang dituliskan ‘air celupan rambut nabi mahar 50 ribu. Ini pada tertawa semua para Habaib yang saya telepon,” katanya menambahkan.
Pihaknya juga menyampaikan, sebelum adanya di Banyuates itu sudah ada di Probolinggo. Namun dari penyelenggara di Probolinggo mengaku tidak tahu keberadaan artefak di Madura (Banyutes).
“Kalau di Probolinggo masih ada, aneh kan. Ini kasian kepada orang-orang yang tidak mengerti ini Kiai,” pungkasnya.
Menanggapi munculnya video itu anggota panitia penyelenggara pameran artefak Ahmad Mubarok membantah soal pernyataan dari Habib Salim tersebut.
“Itu seorang Habib yang tidak diikutkan dalam kepanitiaan tanpa melakukan tabayun kepada panitia langsung mengucapkan seperti itu,” katanya saat dikonfirmasi beritabarumadura melalui sambungan telepon.
Mubarok menyebut artefak yang di pamerkan di Banyutes itu berupa sanad dan keaslian sertifikatnya sudah disiapkan.
Bahkan kata Mubarok, sudah mendapatkan idzin dari PBNU yang ditandatangani Kiai Said Aqil Siradj Ketua Umum PBNU sebelumnya.
“Insya Allah nanti dari kami ada keterangan khusus, masih di release mas,” pungkasnya.